Oleh karena itu, tekanan darah harus diukur secara rutin agar bisa mengetahui apakah kita memiliki tekanan darah yang tinggi atau rendah.
Dalam pengukuran tekanan darah ada dua hal yang menjadi parameter penting, tekanan sistole dan tekanan diastole. Tekanan sistole ini merupakan tekanan darah jantung ketika berkontraksi dan diastole merupakan tekanan jantung ketika dia berelaksasi.
Angka tekanan darah yang normal ada pada kisaran 120 (sistole)/8o (diastole) sampai 140/90. Jika nilai tekanan darahnya berada di atas nilai tertinggi 140/90, maka harus berhati-hati karena kita sudah mengalami tekanan darah tinggi apalagi jika hal tersebut terjadi selama enam bulan berturut-turut.
Tanda-Tanda
- Memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.
- Kepala terasa panas dan pusing.
- Emosi meningkat.
- Merasa lelah dan sesak napas.
- Terkadang jika tekanan darah terlalu tinggi maka penderita bisa pingsan.
Penyebab
- Mengalami kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas.
- Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar garam/natrium tinggi.
- Usia. Semakin bertambah usia, maka risiko untuk mengalami hipertensi semakin tinggi.
- Faktor keturunan. Keluarga yang mempunyai riwayat darah tinggi, anggota keluarga pun memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi daripada anggota keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
- Resistensi insulin (sensitivitas insulin menurun), aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) juga turut berperan menyebabkan tingginya tekanan darah.
- Stres.
- Kurang beraktivitas fisik atau olahraga.
Pencegahan
- Membatasi konsumsi garam dan makanan olahan yang kaya akan natrium.
- Menjaga kestabilan berat badan.
- Sering melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.
- Menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
- Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya kalium untuk mengimbangi natrium dalam tubuh. Hal tersebut dapat menstabilkan tekanan darah.