Wanita hamil amat rentan mengalami perdarahan pada setiap trimester kehamilannya. Masing-masing trimester memiliki risikonya masing-masing dalam menyebabkan perdarahan. Jika perdarahan tersebut tidak normal maka itu harus diwaspadai.
Penyebab
Berikut ini adalah penyebab perdarahan pada wanita hamil berdasarkan trimester kehamilannya. Perdarahan pada trimester pertama
- Keguguran (abortus). Perdarahan ini terjadi pada tahap awal dan embrio masih berada dalam keadaan utuh di dalam rahim. Pada tahap ini umumnya hanya terjadi sedikit perdarahan atau agak banyak, tetapi tidak disertai rasa mulas pada perut bagian bawah. Untuk memastikan apakah janin masih dapat berkembang atau tidak maka harus dilakukan pemeriksaan USG berulang kali.
- Kehamilan yang tidak berkembang (blighted ovum). Pada kehamilan ini kondisi yang terjadi di dalam rahim adalah hanya ada kantong kehamilan tanpa adanya embrio. Kasus blighted ovum harus diselesaikan dengan tindakan kuret agar tidak timbul penyakit atau tumor.
- Hamil anggur (mola hidatidosa). Kehamilan ini merupakan jenis kelainan kehamilan karena pada perkembangan selanjutnya bagian janin atau plasenta berubah sifat menjadi tumor. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini, harus segera dikuret.
- Kehamilan di luar kandungan (hamil ektopik). Ini merupakan jenis kehamilan di mana sel telur yang telah dibuahi tersebut berkembang di luar rongga rahim, misalnya terjadi di saluran telur (tuba falopii), ovarium, atau rongga perut. Hal ini menimbulkan perdarahan dalam perut dan dapat menimbulkan syok.
Perdarahan pada trimester kedua dan ketiga
- Plasenta previa, terjadi karena plasenta berada di bawah sehingga menutupi jalan lahir. Jika terjadi kontraksi maka hal tersebut akan menimbulkan perdarahan. Perdarahan dapat terjadi dalam jumlah yang sangat banyak, karena itu untuk menanggulanginya biasanya dilakukan operasi Caesar dan bayi dilahirkan secara prematur.
- Penyakit atau kelainan mulut rahim, misalnya adanya polip serviks, atau mungkin menderita kanker serviks, sekalipun kehamilannya tidak bermasalah.
- Solusi plasenta. Keadaan ini terjadi karena plasenta yang terlepas sebelum bayi lahir. Penyebabnya terutama karena ibu menderita hipertensi, preeklamsia, kekurangan asamfolat, atau terjadi trauma (benturan). Jika pada kasus perdarahan solusi plasenta bayi masih hidup, harus segera dilakukan operasi Caesar. Tapi, bila janin meninggal akan dicoba persalinan normal dengan pengawasan medis yang ketat.