Risiko keguguran memiliki persentase sebesar 15-40% dari ibu hamil dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun, jumlah kejadian atau risiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan.
Tanda-Tanda
- Mengalami perdarahan ringan maupun berat pada vagina, baik yang teratur maupun yang tidak teratur. Perdarahan itu bisa juga terjadi secara terus-menerus, paling tidak selama 3 hari.
- Rasa sakit yang terasa seperti kram di panggul, sakit pada perut bagian tengah atau bagian bawah punggung. Sakit mungkin akan dirasakan selama beberapa jam hingga beberapa hari setelah pendarahan dimulai.
- Penggumpalan darah atau keabu-abuan pada jaringan lunak (pada janin) yang melewati vagina. Ketika melihat adanya gumpalan darah tersebut, segera kunjungi dokter kandungan untuk mengetahui kepastian apakah mengalami keguguran atau tidak.
- Merasa sangat lelah, loyo, tidak bertenaga, lemas, dan bahkan tidak bisa menahan tubuh sendiri dengan baik.
- Nyeri pada punggung dengan tingkat sedang sampai parah, lebih parah dari nyeri saat menstruasi normal, berat badan menyusut, keluar lendir putih-merah muda, kontraksi yang menyakitkan yang terjadi setiap 5-20 menit.
Penyebab
- Faktor hormonal.
- Janin mengalami kelainan kromosom yang membuatnya tidak bisa bertahan hidup dalam kandungan ibu pada usia lebih dari tiga bulan.
- Infeksi Torch. Torch adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
- Perbedaan darah rhesus antara ibu dan ayah.
- Janin tidak menempel secara sempurna pada rahim.
- Aktivitas fisik yang terlalu tinggi pada awal kehamilan, sementara rahim kurang kuat dalam menahan guncangan akibat aktivitas fisik tersebut.
- Hamil di usia 35 tahun ke atas.
Pencegahan
- Keguguran yang disebabkan kelainan kromosom pada janin tidak bisa dicegah.
- Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar agar bisa menjalani masa kehamilan dalam kondisi baik.
- Mengonsumsi makanan sehat dan banyaklah mengonsumsi asam folat, seperti sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
- Menghindari merokok dan membatasi konsumsi kafein.
- Menjaga kebersihan tubuh.
- Rajin berkonsultasi dengan dokter kandungan baik ketika mempersiapkan kehamilan atau selama kehamilan berlangsung.